Kecelakaan Kerja, Galangan Kapal Barru Telan Korban, Meninggal Dunia

BARRU – Seorang karyawan PT. LPN Shipyard, Aman (22), meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan galangan kapal yang berlokasi di Dusun Awarangnge, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada Rabu, 8 Januari 2025.

Menurut Kepala Produksi PT. LPN Shipyard, Awi AS Awil, kejadian bermula saat alat kren yang sedang bermanuver, tali besi yang terpasang di alat tersebut terlepas dari cantolan (hook) dan mengenai kaki korban. Awi mengungkapkan, saat pertama kali mengetahui kejadian, korban masih dalam keadaan sadar dan sempat berbicara. Namun, setelah itu, rekan-rekan korban segera membawanya ke puskesmas terdekat.

Baca juga: Hukum Alam Tidak Tertulis Wajib Diketahui dan Dilaksanakan

“Selanjutnya, saya tidak mengetahui kondisi korban lebih lanjut, ” ujar Awi pada Kamis, 9 Januari 2025.

Korban kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, namun diduga meninggal dunia setelah kejadian tersebut.

Baca juga: DPD JNI Barru Satu Komitmen, Pengurus Budayakan Tudang Sipulung Satukan Komunikasi dan Eratkan Tali Silaturahmi

Kapolres Barru, AKBP Dodik Susianto, yang menerima informasi tentang insiden tersebut, segera memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

"Saya baru mengetahui kejadian ini pagi tadi dan langsung memerintahkan Kasat Reskrim untuk turun ke lapangan dan memeriksa TKP, " ujar Kapolres Dodik saat menerima kunjungan kerja dari Kapolda Sulsel pada Kamis, 9 Januari 2025.

Baca juga: Ketua TP PKK Barru Hasnah Syam Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Pengurus di Mallusetasi

Kecelakaan kerja ini menjadi perhatian serius bagi pihak perusahaan dan aparat kepolisian untuk memastikan kelayakan prosedur keselamatan kerja di PT. LPN Shipyard. Proses penyelidikan lebih lanjut tengah berlangsung untuk mengungkap penyebab kecelakaan tersebut.

Selain itu, Diketahui dari berbagai sumber bahwa pembangunan galangan kapal sejak awal sudah merusak tanaman mangrove disekitarnya. Dan Didalam galangan kapal pernah dilakukan bongkar muat pasir gunakan ponton lewat area galangan kapal yang tidak memiliki izin bongkar muat barang.

Baca juga: Tanete Riaja Kini Sudah Banjir, Warga Berharap Tim BPBD Siaga di Ralla-Tebbing-Paddippung

(*/mhh)